TentukanE°sel dari elektrode A1 dan Fe! E° lebih positif/lebih besar (E°(+))= E°Fe Jawab: E°Cu lebih negatif dari E°Ag, maka Cu mengalami oksidasi dan bertindak sebagai anode Katode : Ag senyawa basa, cara elektrolisa merupakan teknik yang handal. Misalnya pada pembuatan logam dari garam yaitu K, Na dan Ba dari senyawa KOH, NaOH Tentukanharga potensial elektrode Cu! Jawab: Reduksi : Cu2+(aq) + 2 e- o Cu(s) B. gas H2 dan NaOH E. NaCl C. logam Na 21. Dalam suatu sel volta terjadi reaksi: Sn(s) + 2 Ag+(aq) o Sn2+(aq) + 2 Ag(s) c. larutan Mg(OH)2 dengan elektrode Ag; d. larutan H3PO4 dengan elektrode Fe! 5. a. Pada elektrolisis larutan asam nitrat dengan YpdwHZ. Hallo Ani, kakak coba bantu jawab yaa.. ^^ Sel volta adalah sel yang dapat merubah energi kimia menjadi energi listrik. Pada sel volta terjadi dua buah reaksi yakni reaksi Oksidasi di anoda dan reaksi reduksi di katoda. Untuk menghitung potensial sel yang terjadi dapat digunakan rumus E°sel = E°katode-E°anode Oleh karena pada soal ini opsi jawaban ditampilkan pada bentuk diagram sel, maka kita perlu memahami diagram sel/notasi sel tersebut. Untuk mewakili suatu sel volta dalam diagram maka terdapat istilah yang disebut dengan notasi sel. Pada sel volta notasi sel ditulis dengan susunan berikut anodaion anodaion katodakatoda Sehingga untuk menjawab soal ini, dapat dilihat notasi sel yang nilai potensial katodanya besar, sedangkan potensial reduksi anodanya sangat kecil sehingga selisihnya besar. Yang memenuhi kriteria tersebut adalah Mg dan Ag. Oleh karena Ag potensial reduksinya positif maka ia harus menjadi katode, sedangkan Mg menjadi anode. Sehingga apabila dihitung potensial selnya Mg Mg²+ Ag+ Ag E°sel = +0,80 V-2,37 V E°sel = + 3,53 V Maka potensial sel pada notasi Mg Mg²+ Ag+ Ag akan memiliki nilai yang paling besar karena selisihnya paling besar. Jadi, jawbaan yang benar adalah A. Pada reaksi redoks yang terjadi pada sel galvani sel volta, muncul yang namanya aliran elektron yang menyebabkan adanya arus listrik. Besarnya arus listrik yang terjadi tergantung pada besarnya beda potensial antara kedua elektroda anoda dan katoda. Apa sebenarnya beda potensial tersebut? Jika sobat mengambil alat ukur beda potensial potensiometer dan mengukurnya mulai dari arus listrik mengalir sampai habis, maka sobat akan mendapatkan nilai potensial dari sel volta tersebut atau sering disebut dengan potensial sel Eo sel. Setiap potensial sel yang terjadi akan berbeda-beda tergantung pada jenis elektrodanya, suhu larutan elektrolit, dan konsentrasi larutan tersebut. Jadi dengan gabungan bermacam-macamjenis elektroda akan menghasilkan potensial sel yang berbeda-beda. Jika mengukur beda potensial antara 2 elektroda kita cukup menggunakan potensiometer. Namun demikian, akan tidak mungkin untuk menentukan nilai potensial mutlak dari suatu elektorda. Oleh karena itu untuk menentukan potensial elektrode digunakan alternatif dengan menggunakan postensial elektrode standard. Potensial Elektrode Standard Potensial elektrode standarad yang dilambangkan dengan Eo adalah potensial sel yang terdiri datas setengah sel galvani dengan konsentrasi 1 M pada suhu 25o C dihubungkan dengan setengah sel hidrogen. Sel hidrogen tersusun dari kawat platina yang dimasukkan ke dalam larutan H+ 1 M yang dialiri gas hidrogen pada kondisi tekanan 1 atm. Dengan adanya harga potensial elektrode setengah sel hidrogen potensial elektrode standard, sebesar 0 volt, kita dapat mengetahui potensial elektrode yang lain. “Jika sebuah elektrode yang potensial standarnya lebih besar dari hidrogen maka ia lebih mudah mengalami reduksi Misalnya reduksi tembaga Cu2+ menjadi Cu punya potensial elektrode = +0,34 V maka ketika digabungkan dengan hidrogen pada sistem sel galvani elektron dari elektrode hidrogen akan mengalir ke elektrode tembaga” Simak ilustrasi berikut “Jika sebuah elektrode potensial elektrode standarnya lebih kecil dibandingkan dengan potensial elektrode hidrogen, maka ia lebih sukar mengalami reduksi dibandingkan dengan hidrogen dan potensial elektrode tersebut bernilai negatif. Misalkan potensial elektrode Zn2+/Zn = -0,76 maka dalam sistem sel ini elektron akan menggalir dari elektrode Zn ke elektrode hidrogen.” Dengan cara yang sama bisa diperoleh harga potensial elektrode standard dari berbagai macam elektrode. Intinya jika suatu zat mempunyai Eoreduksi besar berarti ia mudah mengalami reduksi dan susah mengalami oksidasi dan sebaliknya jika suatu zat mempunyai Eoreduksi kecil maka ia sukar mengalami reduksi dan lebih mudah mengalami oksidasi. Berikut ini sajikan tabel potensial elektorode standard Eo reduksi berbagai unsur pada suhu 25oC Katoda Reduksi Nilai E° volts Li+aq + e– -> Lis K+aq + e––> Ks Ca2+aq + 2e––> Cas Na+aq + e––> Nas Mg2+aq + 2e––> Mgs Al3+aq + 3e––> Als 2H2Ol + 2e––> H2g + 2OH–aq Zn2+aq + 2e––> Zns Cr3+aq + 3e––> Crs Fe2+aq + 2e––> Fes Cd2+aq + 2e––> Cds Ni2+aq + 2e––> Nis Sn2+aq + 2e––> Sns Pb2+aq + 2e––> Pbs Fe3+aq + 3e––> Fes 2H+aq + 2e––> H2g Sn4+aq + 2e––> Sn2+aq + Cu2+aq + e––> Cu+aq + ClO4–aq + H2Ol + 2e––> ClO3–aq + 2OH–aq + AgCls + e––> Ags + Cl–aq + Cu2+aq + 2e––> Cus + ClO3–aq + H2Ol + 2e––> ClO2–aq + 2OH–aq + IO–aq + H2Ol + 2e––> I–aq + 2OH–aq + Cu+aq + e––> Cus + I2s + 2e––> 2I–aq + ClO2–aq + H2Ol + 2e––> ClO–aq + 2OH–aq + Fe3+aq + e––> Fe2+aq + Hg22+aq + 2e––> 2Hgl + Ag+aq + e––> Ags + Hg2+aq + 2e––> Hgl + ClO–aq + H2Ol + 2e––> Cl–aq + 2OH–aq + 2Hg2+aq + 2e––> Hg22+aq + NO3–aq + 4H+aq + 3e––> NOg + 2H2Ol + Br2l + 2e––> 2Br–aq + O2g + 4H+aq + 4e––> 2H2Ol + Cr2O72-aq + 14H+aq + 6e––> 2Cr3+aq + 7H2Ol + Cl2g + 2e––> 2Cl–aq + Ce4+aq + e––> Ce3+aq + MnO4–aq + 8H+aq + 5e––> Mn2+aq + 4H2Ol + H2O2aq + 2H+aq + 2e––> 2H2Ol + Co3+aq + e––> Co2+aq + S2O82-aq + 2e––> 2SO42-aq + O3g + 2H+aq + 2e––> O2g + H2Ol + F2g + 2e––> 2F–aq + Potensial Reduksi untuk Menentukan Berlangsungnya Reaksi Redoks Jika nilai potenial elektorde setengah diketahui maka suatu reaksi redoks dapat diperkirakan apakah ia akan berlangsung secara spontan atau tidak. Suatu reaksi redoks dapat berlangsung spongtan jika Eo Sel = Potensial reduksi rtandard zat yang tereduksi – potesial reduksi zat yang teroksidasi > 0 Berikut contoh soalnya Apakah reakasi redoks antara logam alumunium dengan FeCl2 berlangsung secara spontan? Tentukan juga nilai Eo! Dari 2 spesies di atas yaitu besi Fe2+ dan aluminium Al punya potensial reduksi masing-masing -0,41 dan -1,66. Jadi yang menalamai reduksi adalah besi Fe dan yang mmengalamik oksidasi adalah Al. Eo sel = potensial reduksi standarr zat yang tereduksi – potesial reduksi standar zat yang teroksidasi Eo sel = -0,41 – -1,66 = 1,25 Eo > 0 maka reaksi redoks berlangsung secara spontan Dari contoh tersebut menunjukkan bahwa suatu spesies yang punya Eo reduksi lebih besar dapat mengfoksidasi spesies yang lain yang memiliki Eo standard lebih kecil. Bisa dikatakan Eo yang lebih besar merupakan oksidator kuat sedangakan spesies dengan Eo reduksi kecil adalah reduktor yang kuat. Deret Volta Dari tabel potensial elektrode di atas jika diurutkan dari kiri ke kanan dimana semakin ke kanan nilai Eo reduksi semakin besar oksidator kuat maka akan terbentuk sebuah deret yang dikenal dengan nama deret volta. Sobat yang duduk di bangku SMA pasti tidak asing dengan deret ini. Soal menengenai deret volta ini juga sering keluar dalam ujian nasional. Berikut deretnya Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Ni – Sn – Pb – H – Sb – Bi – Cu – Hg – Ag – Pt – Au Logam yang berada di sebelah kiri dapat mendesak logam yang berada di sebelah kanan. Pada contoh reaksi redoks sebelumnya terlihat bahwa Al dapat mendesak logam Fe2+ sehingga reaksi bisa berlangsung. Jadi ketika ada reaksi dimana logam di sebelah kiri dapat mendesak logam di sebelah kanannya maka reaksi tersebut dapat terjadi. Misalnya Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu Dilihat di deret volta, Zn berada di sebelah kiri dari Cu maka reaksi tersebut berlangsung bereaksi. Lain halnya dengan reaksi di bawah ini Cu + Zn2+ → Tidak bereaksi di deret volta Cu berada di sebelah kanan Zn maka tidak akan terjadi reakasi apapun. Buat sobat hitung yang aga kesulitan menghafal deret volta, berikut beberapa jembatah keledai untuk menghafal deret cantik tersebut “Lia Kalau Banyak Cakap Nanti Mengakibatkan Ali Menjadi Zengkel Crom, Feri Cendana Cowok Nita Senang Playboy. Hanya Sebab Bibinya Curiga Hingga Agus Potong Au-nya” Buat sobat yang punya jembatan keledai lainnya silahkan di share ke teman-teman yang lain dan jangan ragu menuliskannya di kolom komentar di bawah. Sekian dulu belajar kita hari ini tentang potensial reduksi standarad dan deret volta, semoga bermanfaat. PembahasanReaksi sel volta berlangsung spontan jika potensial sel standar bernilai positif Pada sel volta terdapat dua jenis elektroda Anoda Tempat terjadinya reaksi oksidasi, serta memiliki yang lebih kecil Katoda Tempat terjadinya reaksi reduksi,serta memiliki yang lebih besar Fe memiliki nilai yang lebih kecil sehingga berfungsi sebagai anoda, sedangkan Cu memiliki nilai yang lebih besar sehingga berperan sebagai katoda Berikut merupakan reaksi yang terjadi pada sel volta menggunakan elektroda Fe dan Cu Berdasarkan piliha di atas, maka yang sesuai adalah poin 1 dan 3 Jadi, jawaban yang tepat adalah BReaksi sel volta berlangsung spontan jika potensial sel standar bernilai positif Pada sel volta terdapat dua jenis elektroda Fe memiliki nilai yang lebih kecil sehingga berfungsi sebagai anoda, sedangkan Cu memiliki nilai yang lebih besar sehingga berperan sebagai katoda Berikut merupakan reaksi yang terjadi pada sel volta menggunakan elektroda Fe dan Cu Berdasarkan piliha di atas, maka yang sesuai adalah poin 1 dan 3 Jadi, jawaban yang tepat adalah B